Sistem Koloid : Pengertian, Jenis, Sifat, Pembuatan
Sistem Koloid : Pengertian, Jenis, Sifat, Pembuatan – Koloid dapat dengan mudah kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya serbuk susu yang kita masukkan dalam segelas air lalu kita aduk. Berarti koloid itu merupakan campuran zat, tetapi tidak semua campuran zat merupakan koloid. Untuk lebih jelasnya perhatikan penjelasan di bawah ini :
Table of Contents
Pengertian Sistem Koloid
Dua buah zat tunggal atau lebih apabila dicampur akan menghasilkan suatu campuran, dimana campuran tersebut dapat berupa larutan, koloid dan suspensi.

Larutan adalah suatu campuran homogen antara zat terlarut dan zat pelarut.
- Contoh : Larutan garam, bensin, alkohol 70%, udara, dan sebagainya.
Koloid adalah suatu campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi.
- Contoh : asap, debu, minyak ikan, kabut, dan sebagainya.
Suspensi adalah suatu bentuk campuran heterogen antara zat terlarut dan zat pelarut.
- Contoh : Air sungai yang keruh.
Baca Juga : Isomer Alkana, Alkena, Alkuna : Pengertian, Jenis, Jumlah dan Namanya
Perbedaan Larutan, Koloid dan Suspensi
Perbedaan larutan koloid dan suspensi dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :
LARUTAN | KOLOID | SUSPENSI |
Contoh : larutan gula, larutan asam, dll | Contoh : sabun, susu, kabut, santan, asap, dll | Contoh : air keruh, air pasir, dll |
Bersifat homogen | Terlihat homogen tetapi bersifat heterogen | Bersifat heterogen |
Ukuran partikel < 10-7 cm | Ukuran partikel 10-7 s/d 10-5 cm | Ukuran partikel > 10-5 cm |
Terdiri dari satu fase | Terdiri dari dua fase | Terdiri dari dua fase |
Bersifat Stabil | Umumnya bersifat stabil | Bersifat tidak stabil |
Tidak dapat disaring | Tidak dapat disaring | Dapat disaring |
Jenis Sistem Koloid
Jenis koloid dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu sol (fase terdispersinya zat padat), emulsi (fase terdispersinya zat cair) dan buih (fase terdispersinya zat gas) untuk lebih jelasnya lihat tabel dibawah ini :
No | Fase terdispersi | Medium pendispersi | Nama Koloid | Contoh |
1. | Gas | Cair | Buih | Buih sabun, putih telur yang dikocok, krim kocok, ombak |
2. | Gas | Padat | Buih Padat | Karet busa, batu apung, Styrofoam |
3. | Cair | Gas | Aerosol | Kabut, udara ber AC, awan, hair spray, obat nyamuk semprot |
4. | Cair | Cair | Emulsi | Susu, santan, minyak ikan, mayonese |
5. | Cair | Padat | Emulsi Padat | Jelli , mutiara, keju, mentega |
6. | Padat | Gas | Aerosol Padat | Asap, debu di udara |
7. | Padat | Cair | Sol | Tinta, cat, sol emas, sol belerang, tepung dalam air, tanah liat |
8. | Padat | Padat | Sol Padat | Kaca berwarna, intan hitam, paduan logam |
Sifat Sistem Koloid
Sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari – hari dapat dijelaskan sebagai berikut :
Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel koloid.
Contohnya : sorot lampu dalam kabut , warna biru langit, sinar matahari melalui celah daun.
Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerak zig-zag (tidak beraturan) partikel koloid.
Contohnya : gerak debu di udara, gerak spora dalam air.
Elektroforesis
Elektroferosis adalah pergerakan partikel koloid dalam medan listrik.
Contohnya : penyaringan debu pabrik, identifikasi jenazah dengan tes DNA dan RNA.
Adsorpsi
Adsorbsi adalah penyerapan partikel/ion pada permukaan koloid.
Contohnya : Pemutihan gula pasir, obat sakit perut, penjernihan air dengan tawas, pencelupan serat wol, penggunaan deodorant.
Koagulasi
Koagulasi adalah pengendapan partikel koloid.
Contohnya : pembentukan delta sungai, penggumpalan asap/debu pabrik, pembuatan lateks, trombosit darah menggumpalkan darah untuk menutup luka.
Koloid Pelindung
Koloid pelindung adalah koloid yang melindungi koloid lain dari koagulasi.
Contohnya : Kasein pada susu, lesitin pada margarin, gelatin pada es krim, minyak silikon pada cat, kuning telor pada mayonese.
Dialisis
Dialisis adalah penstabilan koloid dari ion-ion pengganggu.
Contohnya : proses cuci darah, memisahkan ion-ion sianida dari tepung tapioca.
Muatan Koloid
Muatan koloid terjadi karena adanya partikel-partikel koloid menyerap ion dari mediumnya, ada koloid yang menyerap ion positif dan ada koloid yang menyerap ion negatif.
- Koloid yang bermuatan positif
- Contoh :
- Fe(OH)3, Al(OH)3, hemoglobin.
- Contoh :
- Koloid yang bermuatan negatif
- Contoh :
- As2S3, sol logam (Pt, Au, Ag), tepung, tanah liat.
- Contoh :
Baca Juga : Teori Asam Basa Arrhenius, Bronsted-Lowry dan Lewis : Contoh Soal
Pembuatan Sistem Koloid
Cara pembuatan koloid dapat dilakukan dengan cara dispersi dan cara kondensasi. Koloid berada diantara larutan dan suspensi, maka untuk membuat koloid dapat dari partikel halus (larutan) maupun dari partikel kasar (suspensi).

Cara Kondensasi
Pembuatan koloid dengan mengubah partikel halus dalam larutan menjadi partikel koloid disebut dengan cara kondensasi. Hal dapat dilakukan dengan :
Cara Kimia
- Reaksi Redoks
- Contoh :
- Sol emas dapat dibuat dengan mereduksi larutan garamnya dengan HCOH (formaldehid).
- Reaksi : 2 AuCl3 (aq) + 3 H2O (l) + 3 HCOH (aq) → 2 Au (koloid) + 6 HCl (aq) + 3 HCOOH (aq)
- Sol belerang dapat dibuat dengan mereaksikan gas H2S dengan larutan SO2 (aq).
- Reaksi : 2 H2S (g) + SO2 (aq) → 3 S (koloid) + 2 H2O (l)
- Reaksi Hidrolisis
- Contoh :
- Sol Fe(OH)3 dapat dibuat dari reaksi hidrolisis larutan garam Fe dengan air panas.
- Reaksi : FeCl3 (aq) + 3 H2O (l) → Fe(OH)3 (koloid) + 3 HCl (aq)
- Sol Al(OH)3 dapat dibuat dari reaksi hidrolisis larutan garam Al dengan air panas.
- Reaksi : AlCl3 (aq) + 3 H2O (l) → Al(OH)3 (koloid) + 3 HCl (aq)
- Reaksi Dekomposisi Rangkap (AB + CD → AD + CB)
- Contoh :
- Sol As2S3 dapat dibuat dari gas H2S dengan larutan As2S3 (larutan H3AsO3
- Reaksi : 2 H3AsO3 (aq) + H2S (aq) → As2S3 (koloid) + 6 H2O (l)
- Sol AgCl dapat dibuat dari larutan AgNO3 dengan larutan HCl
- Reaksi : AgNO3 (aq) + HCl (aq) → AgCl (koloid) + HNO3 (aq)
Cara Fisika
Contoh :
gel Ca(CH3COO)2 dapat dibuat dari larutan AgNO3 dengan larutan HCl
Reaksi : Ca(CH3COO)2 (aq) + C2H5OH (aq) → Ca(CH3COO)2 (aq)
Pergantian Pelarut
Contoh :
Sol belerang dalam air dapat dibuat dengan cara meneteskan secara perlahan-lahan larutan jenuh belerang dalam etanol kedalam air sambil diaduk.
Baca Juga : Termokimia : Pengertian, Jenis, Persamaan
Cara Dispersi
Pembuatan koloid dengan mengubah partikel kasar menjadi partikel koloid disebut dengan cara dispersi. Cara ini dapat dilakukan dengan :
Peptisasi
Proses memecah endapan dengan menambahkan ion sejenis agar menjadi partikel koloid disebut dengan peptisasi.
Contoh :
- Pembuatan sol NiS
- Sol ini dibuat dengan cara menambahkan H2S kedalam endapan NiS.
- Pembuatan sol Al(OH)3
- Sol ini dibuat dengan cara menambahkan AlCl3 kedalam endapan Al(OH)3
- Pembuatan sol AgCl
- sol AgCl dibuat dengan cara menambahkan HCl kedalam endapan AgCl.
Cara Mekanik
Cara mekanik adalah penghalusan partikel kasar menjadi partikel berukuran koloid dengan cara digiling atau digerus.
Contoh :
tepung kanji.
Cara Busur Bredig
Cara busur Bredig adalah pembuatan koloid dari logam yang dialiri arus listrik agar terbentuk sol logam.
Contoh :
sol logam Au, Ag dan Pt
Reaksi : Logam + H2O (l) + listrik → sol logam
Sistem Koloid Liofil dan Liofob
Berdasarkan suka atau tidaknya koloid dengan pelarutnya, maka koloid dapat di bedakan menjadi :
Koloid Liofil (koloid stabil)
Koloid yang fase terdispersinya suka terhadap mediumnya disebut dengan koloid liofil, apabila mediumnya air disebut hidrofil.
Contoh koloid hidrofil :
protein, sabun, detergen, lem karet, lem plastik, agar-agar, kanji, gelatin.
Koloid Liofob (koloid labil)
Koloid liofob adalah koloid yang fase terdispersinya tidak suka terhadap mediumnya, apabila mediumnya air disebut hidrofob.
Contoh koloid hidrofob :
susu, mayonese, sol Fe(OH)3, sol logam, sol sulfida, sol belerang.
Perbedaan Koloid Hidrofil dan Hidrofob
Perbedaan Koloid Hidrofil dan Hidrofob dapat dibawah ini :
No | Koloid Hidrofil | Koloid Hidrofob |
1. | Mengadsorpsi mediumnya | Tidak mengadsorpsi mediumnya |
2. | Dapat dibuat konsentrasi besar | Stabil dalam konsentrasi kecil |
3. | Tidak mudah menggumpal | Mudah menggumpal |
4. | Viskositas lebih besar dari mediumnya | Viskositas sama dengan mediumnya |
5. | Bersifat reversibel (dapat balik) | Bersifat Irreversibel |
6. | Efek Tyndal lemah | Efek Tyndall jelas |
Sistem Koloid Assosiasi
Koloid yang memiliki 2 sisi yang berbeda, yaitu sisi polar dan sisi non polar disebut dengan koloid assosiasi.
Contoh :
Sabun/detergen yang dilarutkan dalam air akan membentuk koloid dengan sisi polar dan sisi non polar.
Perhatikan peristiwa berikut :
- Air + lemak → tidak bereaksi
- Air + lemak + sabun → larutan sabun
Sabun terdiri atas bagian kepala merupakan gugus hidrofil (polar) dan ekor/gugus hidrokarbon merupakan gugus hidrofob (non polar)
Sabun : CH3-(CH2)14-COONa
ekor kepala
sisi non polar sabun akan menarik zat pengotor (lemak) yang kemudian didispersikan dalam air.
Baca Juga : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi dan Teori Tumbukan