Konfigurasi Elektron – Pengertian, Aturan, Contoh
Konfigurasi Elektron – Pengertian, Aturan, Contoh – Setiap atom memiliki elektron yang menempati kulit-kulitnya menurut aturan tertentu. Elektron tersebut akan membentuk suatu konfigurasi elektron, dimana dengan konfigurasi tersebut kita dapat mengetahui jumlah elektron tiap-tiap kulit. Untuk lebih memahaminya silahkan baca penjelasan berikut :
Table of Contents
Pengertian Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron adalah cara untuk menentukan kedudukan semua elektron dalam suatu atom berdasarkan kulit-kulitnya.

Kita tahu bahwa atom tersusun dari proton, elektron dan neutron. Nah partikel proton dan neutron itu akan bergabung membentuk inti atom, sedangkan elektron akan bergerak mengelilingi inti menurut kulit-kulitnya. Untuk dapat menentukan konfigurasi elektron, maka kalian harus tahu pengertian kulit atom, sub kulit dan orbital terlebih dahulu.
Kulit atom
Kulit atom adalah tingkat-tingkat energi yang dimiliki oleh sebuah atom, kulit disebut juga dengan orbit.
- kulit K = kulit 1 ( tingkat energi 1 )
- kulit L = kulit 2 ( tingkat energi 2 )
- kulit M = kulit 3 ( tingkat energi 3 )
- kulit N = kulit 4 ( tingkat energi 4 )
- kulit O = kulit 5 ( tingkat energi 5 )
- kulit P = kulit 6 ( tingkat energi 6 )
- kulit Q = kulit 7 ( tingkat energi 7 )
Semakin banyak kulit maka semakin banyak elektron yang dapat menempati kulit tersebut dan semakin tinggi energi elektron tersebut.
Sub Kulit
Sub kulit atom adalah sub bagian penyusun kulit, jenis sub kulit ada 4, yaitu s (sharp), p (principle), d (diffuse) dan f (fundamental).
- kulit K memiliki sub kulit s
- kulit L memiliki sub kulit s, p
- kulit M memiliki sub kulit s, p, d
- kulit N memiliki sub kulit s, p, d, f
- kulit O memiliki sub kulit s, p, d, f
- kulit P memiliki sub kulit s, p, d
- kulit Q memiliki sub kulit s, p
Orbital
Orbital adalah daerah yang memiliki probabilitas terbesar ditemukan elektron dalam suatu atom.
Baca materi ini untuk melihat gambar orbital s, p, d dan f : Bilangan Kuantum – Pengertian, Contoh Soal, Bentuk Orbital
Diagram orbital adalah kotak yang menggambarkan bentuk orbital, dimana satu kotak = satu orbital.
- Sub kulit s terdiri dari 1 kotak
- Sub kulit p terdiri dari 3 kotak
- Sub kulit d terdiri dari 5 kotak
- Sub kulit f terdiri dari 7 kotak
Aturan Konfigurasi Elektron
Untuk menuliskan konfigurasi elektron, maka ada 3 aturan yang harus digunakan. Tiga aturan tersebut adalah aturan Aufbau, Larangan Pauli dan Aturan Hund. Penjelasannya ada dibawah ini :
Aturan Aufbau
Aturan Aufbau berbunyi : Elektron dalam suatu atom mengisi sub tingkat energi dari paling rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi.

- sub kulit s jumlah maksimal elektron 2
- sub kulit p jumlah maksimal elektron 6
- sub kulit d jumlah maksimal elektron 10
- sub kulit f jumlah maksimal elektron 14
Urutan tingkat energi menurut Aufbau adalah :
1s -2s – 2p – 3s – 3p – 4s – 3d – 4p – 5s – 4d – 5p – 6s – 4f – 5d – 6p – 7s – 5f – 6d – 7p
Contoh :
12Mg → maka atom Mg memiliki 12 elektron, dimana 2 elektron pertama menempati subkulit 1s2 , 8 elektron selanjutnya menempati subkulit 2s2 2p6, 2 elektron terakhir menempati sub kulit 3s2 Maka konfigurasi elektronnya : 1s2 2s2 2p6 3s2
Larangan Pauli
Larangan Pauli Larangan Pauli berbunyi : Dalam satu atom tidak boleh ada dua elektron yang boleh mempunyai keempat bilangan kuantum yang sama.
Contoh larangan Pauli :
Tentukan ke-4 bilangan kuantum sub kulit 3s1 dan 3s2
Penyelesaian :
Untuk sub kulit 3s1
- n = 3 → karena subkulit terakhir 3s1 maka n = 3
- l = 0 → karena sub kulit terakhir huruf s , maka l = 0
- m = 0 → karena sub kulit s hanya memiliki 1 nilai m yaitu m = 0
- s = +1/2 → karena elektron terakhir tidak berpasangan
Untuk sub kulit 3s2
n = 3 → karena subkulit terakhir 3s2 maka n = 3
l = 0 → karena sub kulit terakhir huruf s, maka l = 0
m = 0 → karena sub kulit s hanya memiliki 1 nilai m yaitu m = 0
s = -1/2 → karena elektron terakhir berpasangan
Dari contoh diatas terlihat bahwa bilangan kuantum dari 2 buah elektron apabila elektron memiliki 3 bilangan kuantum sama, maka bilangan kuantum ke-4 harus berbeda yaitu s = +1/2 dan s = – 1/2.
Aturan Hund
Aturan Hund berbunyi : Pada pengisian orbital-orbital yang mempunyai energi sama, elektron menempati orbital secara sendiri-sendiri dahulu, baru kemudian berpasangan.
Perhatikan gambar dibawah ini :
Pada pengisian elektron pada sub kulit 3p, elektron harus diisi pada tiap orbital/kotak secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah kotaknya penuh penuh baru pengisian elektronnya secara berpasangan.
Baca Juga : Hukum-hukum dasar kimia: Lavoisier, Proust, Dalton, Avogadro & Gay lussac
Contoh Konfigurasi Elektron
Untuk menentukan konfigurasi elektron maka dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu :
Konfigurasi Elektron Gas Mulia
Konfigurasi elektron gas mulia Konfigurasi elektron gas mulia bertujuan untuk menyingkat konfigurasi elektron Aufbau.
Gas mulia terdiri dari 2He, 10Ne, 18Ar, 36Kr, 54Xe, 86Rn
Caranya :
- Cari gas mulia terakhir yang dilewati nomor atom.
- Tulis simbol gas mulia, ditulis dengan tanda kurung.
- Lanjutkan konfigurasi elektron setelah gas mulia dengan aturan Aufbau sampai jumlah elektronnya sesuai.
Contoh :
Konfigurasi elektron 35Br
- Gas mulia terakhir yang dilewati 35Br adalah 18Ar
- Konfigurasi gas mulianya : [18Ar] 4s2 3d10 4p5
Konfigurasi Elektron Setengah Penuh dan Penuh
Konfigurasi elektron setengah penuh
Apabila dalam penulisan konfigurasi elektron terakhir ketemu d4 maka harus diubah ke d5 dengan cara mengambil 1 elektron pada subkulit s terdekat
Contoh :
24Cr : [18Ar] 4s2 3d4 diubah menjadi [18Ar] 4s2 3d5
Konfigurasi elektron penuh
Apabila dalam penulisan konfigurasi elektron terakhir ketemu d9 maka harus diubah ke d10 dengan cara mengambil 1 elektron pada subkulit s terdekat
Contoh :
29Cu : [18Ar] 4s2 3d9 diubah menjadi [18Ar] 4s2 3d10
Konfigurasi Ion
Konfigurasi Ion digunakan apabila sebuah atom kehilangan elektron membentuk ion positif (kation) atau menerima menerima elektron membentuk ion negatif (anion).
Contoh konfigurasi ion positif (kation) :
Tentukan konfigurasi elektron 26Fe3+
Penyelesaian :
26Fe : [18Ar] 4s2 3d6, dikarenakan Fe melepas 3 elektron maka kita hilangkan elektron pada kulit terluar terlebih dahulu yaitu subkulit 4s (kulit ke – 4) sebanyak 2 elektron, baru sub kulit 3d (kulit ke – 3) sebanyak 1 elektron, sehingga konfigurasi ion nya menjadi : 26Fe3+ : [18Ar] 4s2 3d5
Contoh konfigurasi ion negatif (Anion) :
Tentukan konfigurasi elektron 16S2-
Penyelesaian :
16S : [10Ne] 3s2 3p4, dikarenakan S menerima 2 elektron maka kita tambahkan 2 elektron tersebut ke subkulit terakhir yang belum penuh yaitu 3p4 , sehingga konfigurasi ion nya menjadi :
16S2- : [10Ne] 3s2 3p6
Kulit Valensi, Elektron Valensi dan Elektron Terakhir
- Kulit valensi adalah subkulit yang ditempati oleh elektron valensi.
- Elektron valensi adalah jumlah elektron yang terdapat pada subkulit dengan n terbesar.
- Elektron terakhir adalah elektron yang berada pada sub kulit terakhir menurut aturan Aufbau.
Contoh Soal 1
35Br : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5
- Kulit valensinya adalah 4s dan 4p
- Elektron valensinya adalah (2 + 5) = 7
Contoh Soal 2
25Mn : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d5
Khusus untuk logam transisi yang subkulit terakhirnya d, maka kulit valensinya adalah sub kulit d terakhit + sub kulit s terdekat.
- Kulit valensinya adalah 4s dan 3d (karena sub kuli 4s dan 3d tingkat energinya berdekatan)
- Elektron valensinya adalah 7 (2 + 5)
Baca juga materi : Perkembangan Teori Atom : Democritus, Aristoteles, Dalton, Thomson, Rutherford, Niels Bohr, Mekanika Kuantum